√ Lampu Merah - Coretan Basayev

Lampu Merah


Jon Koplo senang sekali karena banyak hafal lagu yang diajarkan ibu gurunya di TK. Salah satu lagu kesukaannya adalah lagu Lampu Merah. “Lampu merah tanda berhenti, lampu kuning berhati-hati, lampu hijau boleh berjalan… dst,” begitu Koplo berdendang.

Sore hari, bocah warga Dukuh Candi, Ngreco, Weru, ini berangkat TPA di masjid. Saat itu, Tom Gembus yang mengajar ngaji mengajak para santrinya menghafal nama nabi dengan melantunkan lagu 25 Nabi.

“Bagus, dengan nyanyi gampang ta ngapalke nama nabi?” kata Tom Gembus. “Sekarang, siapa yang berani maju nyanyi sendiri?”

Saat itulah Jon Koplo mengacungkan jari. Gembus meminta Koplo maju di depan teman-temannya. Gembus kagum juga ternyata Koplo yang masih TK gampang menerima apa yang ia ajarkan.

“Satu, dua, tiga…!” Gembus memberi aba-aba agar Koplo segera menyanyi.

Koplo bernyanyi dan semua yang ada di masjid tertawa riuh. Gembus juga tak bisa menahan geli. Bagaimana tidak lucu, ternyata Koplo bukan menyanyikan lagu 25 Nabi, melainkan “Lampu merah tanda berhenti…!

Dengan perasaan tanpa dosa, Jon Koplo terus bernyanyi sampai selesai, tanpa peduli mengapa teman-temannya tertawa. Namanya juga anak-anak.

Dimuat di harian Solopos edisi 12 Maret 2014

Get notifications from this blog

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.