√ Cerita Lucu Ah Tenane Solopos: Prank Hari Libur - Coretan Basayev

Cerita Lucu Ah Tenane Solopos: Prank Hari Libur

Berdalih menghindari hari libur berdekatan dengan akhir pekan, beberapa tanggal merah digeser oleh pemerintah dalam rangka meminimalisir potensi kerumunan dan pergerakan sosial masyarakat. Hal ini dilakukan pemerintah sebagai salah satu antisipasi penyebaran virus Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.

Ah Tenane Solopos
Ah Tenane Solopos: Prank Hari Libur

Di antara hari libur yang digeser itu adalah tanggal merah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang seharusnya jatuh pada Selasa (19/10/2023) dipindah ke Rabu (20/10/2023). Cerita saya kali ini adalah imbas dari kebijakan itu.

Sebuah cerita lucu Ah Tenane Solopos berjudul Prank Hari Libur ini saya kirim melalui email ke Redaksi Solopos pada 21 Oktober 2021 dan dimuat pada 27 Oktober 2021. Alhamdulillah, terhitung tak terlalu lama menanti.

Cerita Lucu Ah Tenane Solopos: Prank Hari Libur


Judul cerita: Prank Hari Libur
Pengirim: Wakhid Syamsudin, Weru, Sukoharjo

Pemerintah kembali menggeser hari libur. Tanggal merah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang seharusnya jatuh pada Selasa (19/10/2023) dipindah ke Rabu (20/10/2023).

Sebenarnya hal itu tidak terlalu berpengaruh bagi Jon Koplo karena toko tempatnya bekerja tidak mengenal tanggal merah. Justru pada tanggal merah banyak pembeli berdatangan.

Selasa menjelang siang, Tom Gembus, rekan kerjanya, berpamitan hendak keluar sebentar. “Plo, aku mau ambil kartu vaksin di percetakan sebentar ya,” pamit Gembus.

Gembus memang sedang punya sampingan jadi reseller cetak kartu vaksin Covid-19 menjadi seperti KTP. Ordernya lumayan banyak.

Beberapa menit berlalu, Gembus sudah kembali. “Aneh, jam segini percetakannya sudah tutup. Biasanya tutup pas jam istirahat siang. Ini masih jam 10.00 WIB,” gerutu Gembus.

“Kan ini tanggal merah, Mbus. Berarti percetakannya libur, tidak ikut kata pemerintah,” kata Koplo mengingatkan.

“Oh iya, ya, aku lupa.” Gembus menepuk jidatnya sendiri.

Ah Tenane
Tampilan di koran Solopos

Tiba-tiba gawai Koplo berdering. Kali ini, Lady Cempluk sang pemilik toko yang menelepon. “Plo, sudah nyaris sepekan ini internet di rumah enggak connect. Coba kamu komplain ke kantor penyedia layanan internetnya, ya. Besok saja enggak apa-apa, Plo,” kata Bu Cempluk.

Keesokan harinya Koplo mengurus masalah internet. “Mbus, aku pamit sebentar ya, mau komplain internet,” pamit Koplo.

Koplo bergegas menuju kantor provider internet yang tak seberapa jauh di pusat kota. Di sana, ternyata loketnya tutup. Koplo bergegas bertanya pada satpam kantor. “Iya, tutup, Mas. Kan hari ini hari libur,” kata satpam.

Badala! Koplo baru ingat hal itu. Segera ia kembali ke tempatnya bekerja. “Cepat amat, Plo,” sambut Gembus.

“Berasa kena prank!”

Prank kenapa?” tanya Gembus.

“Ini kan hari libur, loket layanannya tutup, Mbus.”

Gembus seketika tertawa. “Hahaha, kemarin aku yang kena prank di percetakan, sekarang giliranmu, Plo. Hahaha.”

Ide Cerita Ah Tenane Solopos: Prank Hari Libur


Cerita ini adalah cerita saya dengan teman kerja saya, Mas Santo. Kurang lebih seperti dalam cerita tersebut kejadiannya. Ternyata kebijakan geser hari libur ini ada yang menurut ada yang tidak ikut. Jadi ada yang libur Selasa ada yang libur Rabu. Apalagi di tempat usaha yang tidak terikat pemerintahan.

Cerita lucu Ah Tenane Solopos: Prank Hari Libur ini sekaligus menjadi catatan sejarah (hehe) bahwa pernah ada kebijakan geser-menggeser tanggal merah pada saat pandemi Covid-19. Demikian semoga ceritanya menghibur kita semua.

Get notifications from this blog

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.