Kumpulan Cerpen Jenaka Senyum Simpul di Masa Pandemi
Buku kumpulan cerpen jenaka pelipur lara dengan judul Senyum Simpul di Masa Pandemi adalah buku antologi baru saya. Bersyukur bisa ikut andil menulis pada event yang diadakan oleh PP Salimah ini. Meski sebenarnya saya kurang begitu suka ikut antologi menulis buku karena memang harus beli kalau mau memilikinya, hehehe.
Namun, antologi satu ini memang beda. Saya temasuk sangat menunggu hasil cetaknya. Bukan apa-apa sih, hanya saja sebenarnya buku ini adalah hasil perlombaan menulis yang diadakan oleh PP Salimah yang kebetulan saya ada keberuntungan masuk ke jejeran pemenang meski bukan juara pertama. Cerpen yang saya tulis masuk sebagai juara harapan 1.
Lomba Cerpen Jenaka PP Salimah Memperingati HUT RI Ke-76
Pada peringatan HUT RI tahun 2021, PP Salimah menggelar lomba menulis cerpen jenaka bertemakan pemuda anti galau di masa pandemi Covid-19. Memang tema tidak secara langsung berhubungan dengan peringatan 17-an.
| Flyer info lomba menulis cerpen jenaka PP Salimah |
PP Salimah memilih tema ini lantaran pada peringatan HUT RI ke-76 masih berada pada masa pandemi Covid-19 sehingga merasa perlu membuat karya yang bisa menghibur pembaca. Jadilah lomba menulis ini digelar dan berhasil menarik minat lebih dari 150 peserta.
Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan dalam acara Salimah Talk melalui Zoom dan tayang di Youtube Persaudaraan Muslimah Salimah pada 12 September 2023 dari pukul 15:30 - 17:00 WIB. Berikut ini hasil lombanya:
| Pemenang lomba cerpen jenaka PP Salimah |
Pemenang Lomba Cerpen Jenaka PP Salimah “Pemuda Anti Galau di Masa Pandemi”
- Juara 1 : Cerpen Pak Acang di Musim Pandemi karya Indah Kurniati berhak mendapatkan uang tunai Rp1 juta.
- Juara 2 : Cerpen Ujang dan Jahenya karya Risma Amalia berhak mendapatkan uang tunai Rp750 ribu.
- Juara 3 : Cerpen Kisah Pak RT dan Tiga Pemuda Galau karya Irasari Sevi Widya Hartono berhak mendapatkan uang tunai Rp500 ribu.
- Juara Harapan: Cerpen Teman Nikah karya Wakhid Syamsudin, cerpen Tetangga Depan Rumah karya Sobaniati, dan cerpen Capek Kuliah Nikah Ajalah karya Alya. Masing-masing mendapatkan uang tunai Rp250 ribu.
Buku Senyum Simpul di Masa Pandemi Bacaan Pelipur Lara
Setelah pengumuman pemenang, peserta lomba dimasukkan ke dalam grup Whatsapp untuk dimintai kesediaan karya dibukukan. Sebagian setuju dan sebagian lainnya tidak bersedia cerpennya dibukukan bersama. Terkumpullah 43 naskah cerpen untuk dibukukan, dan dipilihlah judul Senyum Simpul di Masa Pandemi.
Buku kumpulan cerpen jenaka pelipur lara Senyum Simpul di Masa Pandemi yang ditulis Indah Kurniati, dkk ini diterbitkan oleh CV. Prokreatif dengan ISBN 978-623-6304-60-0. Cetakan pertama Januari 2022 setebal 255 halaman ukuran 14 x 21 cm.
| Cerpen Teman Nikah salah satu karya pada buku ini. |
Pada masa pre-order bulan Desember 2021 buku dijual dengan harga Rp75 ribu (harga normal Rp85 ribu). Buku ini tersebar ke seluruh penjuru nusantara pada akhir Januari 2022. Saya sendiri menerima paket bukunya pada awal Februari 2022.
Harapan terbitnya buku ini adalah agar memberikan hiburan kepada masyarakat Indonesia yang menghadapi dampak pandemi hamper 1,5 tahun melalui cerpen jenaka. Dalam kata pengantar, Ketua Umum Salimah, Ibu Ir. Etty Praktiknyowati menyampaikan:
Membuat tertawa dalam bentuk tulisan cerpen jenaka tak luput dari kisah Rasulullah bersama sahabat dalam bercanda. Salah satu sahabat Rasulullah Saw yang jenaka dan bisa membuat Nabi tertawa adalah Nu’aiman bin Amr bin Rafa’ah. Meski wataknya lucu, Nu’aiman juga merupakan seorang Ahlul Badr, pejuang yang pernah mengikuti Perang Badar bersama Rasulullah. Rasulullah pernah berkata, “Nu’aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena ia sering membuatku tertawa.”
Semoga andil saya dalam menulis cerpen jenaka di buku antologi Senyum Simpul di Masa Pandemi ini bisa bernilai pahala dan menghibur pembaca yang budiman. Dengan senyuman kita tingkatkan imun agar kuat menghadapi segala tantangan kehidupan ini. Semoga bermanfaat.
Get notifications from this blog
Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.