√ Potong Rambut - Coretan Basayev

Potong Rambut


Kebiasaan banyak orang menjelang Idulfitri adalah memaksimalkan penampilan, salah satunya merapikan rambut. Begitu juga Jon Koplo, warga Weru, Sukoharjo, yang selalu memangkas rambut di hari-hari akhir Ramadan.

Sudah beberapa hari ini Koplo berencana potong rambut. Sayangnya, tempat cukur yang ia datangi selalu penuh antrean. Malas turut mengantre, dia menundanya.

Suatu hari ia lewat jalan yang tidak biasa dilalui. Dia melihat sebuah tempat cukur baru. “Nah, itu malah ada tempat potong rambut baru, mana enggak antri pula,” batinnya senang.

Koplo lekas memarkir motor dan masuk ke tempat cukur. “Kulanuwun,” katanya berkali-kali mengucap salam. Pemilik jasa cukur tak kelihatan padahal kiosnya buka.

Lalu keluarlah seorang lelaki bertubuh gemuk, berperawakan tinggi besar, namanya Tom Gembus. “Mau potong rambut, Mas? Silakan duduk,” sambut Gembus ramah.

Bagi Koplo, suara tukang cukur itu agak gemulai. “Bodo amat.” Dia lekas duduk di kursi cukur.

“Pendek rapi, Mas,” begitu request Koplo setelah Gembus memasang kain pelindung. “Iya, Mas,” jawab Gembus masih dengan nada gemulai.

Koplo merinding sendiri dengan gerakan Gembus dan mulai membayangkan yang aneh-aneh. Gembus mulai memotong rambut. Sepanjang memangkas rambut, dia tak henti berbicara.

“Saya baru buka beberapa hari, Mas. Di desa sekarang ramai ya. Dulu waktu kecil, kalau mau jajan makanan saja harus ke pasar kecamatan. Sekarang di sepanjang jalan sudah buka macam-macam warung makan ya,” kata Gembus.

Selain banyak bicara, Gembus juga sering meraba wajah Koplo saat membenarkan posisi kepala. Koplo bergidik sendiri. Dia merasa horor sebelum akhirnya potong rambutnya selesai.

“Bentar, Mas, aku pijit dulu kepalanya, ya. Biar pikiran fresh dan nyaman,” kata Gembus.

“Enggak usah, Mas. Cukur saja, saya buru-buru,” kata Koplo menolak. Koplo bangkit dan melepas kain pelindung tubuhnya. Segera ia keluarkan uang pas sesuai tarif yang ditempel di cermin.

Ia bergegas keluar dan secepatnya menyalakan motor, kabur. “Tahu begini, mending ikut antre potong rambut di tempat lain,” batin Koplo.

Pengirim: Wakhid Syamsudin
Weru, Sukoharjo

Dimuat di Koran Solopos edisi 22 Mei 2021


Get notifications from this blog

2 komentar

  1. Kak PJ penulis tetap Ah Tenane, kah? banyak karya dimuat di sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan saja sih bisa tembus kirim cerita-cerita sederhana.

      Hapus

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.