√ Baju Lebaran - Coretan Basayev

Baju Lebaran


Jauh sebelum Ramadan, Genduk Nicole naksir sebuah gamis di marketplace langganannya. Harganya mahal sehingga ia sungkan meminta izin beli pada Jon Koplo, suaminya.

Sebagai langkah awal, menjelang Ramadan, Nicole membelikan mukena untuk mertuanya di kampung. Pikirnya, itu akan membuat suaminya senang dan membolehkannya order gamis incaran tersebut.

Sepekan kemudian, Mbok Lady Cempluk, sang mertua, mengabari telah menerima kiriman paket. “Terima kasih, ya, Nduk, mukenanya bisa dipakai besok tarawih. Mana bagus banget bahannya, adem dan nyaman dipakai,” begitu kata Mbok Cempluk saat video call. 

Koplo juga senang melihat keceriaan ibunya. Awal Ramadan, Nicole mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan keinginannya. Saat itu, Koplo baru saja pulang dari Salat Tarawih di masjid.

“Yah, ini bagus enggak buat aku?” tanya Nicole sambil memperlihatkan layar HP Androidnya. Koplo melirik sepintas. “Buat Lebaran? Kan kita enggak mudik,” komentar Koplo.

“Lebaran di Jakarta juga wajar pakai baju baru, Yah. Aku boleh order ini, ya?” pinta Nicole.

“Terserah kamu saja,” jawab Koplo tanpa bertanya soal harga. “Alhamdulillah, makasih, Yah,” kata Nicole. Nicole lekas menyelesaikan pembelian melalui internet banking.

Sehari dua hari belum ada kurir mengantar pesanannya, Nicole masih bersabar. Tepat sepekan kemudian, Koplo membacakan pesan Whatsapp dari ibunya di kampung.

“Le, ini ada paket isinya gamis bagus banget buat Simbok, ya? Agak kekecilan sih, tapi tak apalah enggak terlalu ketat juga. Halus banget kainnya,” bunyi pesan itu.

Nicole terpana. Koplo bertanya, “Kamu order buat Simbok juga?”

Nicole menggeleng. Lekas ia buka gawainya, mengecek aplikasi marketplace. “Ya ampun, Yah. Di aplikasi ini untuk orderan barang otomatis pakai alamat terakhir yang dipakai. Aku lupa mengganti alamat ke rumah kita lagi!”

“Jadi gamismu dikirim ke kampung? Dan Simbok pikir itu kiriman buat beliau?” Koplo yang mulai paham akhirnya tertawa ngakak. “Ya sudah telanjur, masak mau kamu minta?”

“Terus gimana dong?” tanya Nicole.
Tinggal order lagi, kan?” jawab Koplo.

“Tapi, harganya mahal lho, Yah!” kata Nicole menyebut harga gamisnya. Koplo kaget bukan main dan enggan memberikan izin pembelian kedua. Lemaslah Nicole dibuatnya.

Pengirim: Wakhid Syamsudin Weru, Sukoharjo

Dimuat di koran Solopos edisi 28 April 2023

Get notifications from this blog

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.