√ Gosip Heboh Olga - Coretan Basayev

Gosip Heboh Olga



Judul: Olga, Gosip Heboh
Penulis: Hilman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
ISBN: 979-605-950-9
Cetakan: Kedua, Mei 2000
Tebal: 108 halaman

Selain serial Lupus, barangkali yang tidak terlupakan dari karya ngocol Hilman adalah serial Olga yang identik dengan sepatu rodanya. Gosip Heboh yang saya baca kali ini adalah judul kesepuluh dari seri Olga. Buku lawas yang pernah saya beli dan cuma ikut jadi tumpukan di rak. Kebiasaan buruk, suka beli tapi lupa baca. Tapi akhirnya, kesempatan Olga kali ini hadir di ruang baca saya, tiba juga. Hiburan ringan ala Hilman.

Cerita Olga dimulai dengan zaman krisis moneter, apa-apa mahal, membuat Papi harus cari tambahan pemasukan dengan membuka les tari twist. Olga juga kudu rela tambah jam siaran di Radio Ga Ga, meski jam malam dan bikin Mami jengkel nunggu kepulangannya.

Somad, perjaka jadul yang jadi pendengar setia, penggemar fanatik, dan pecinta tak kenal lelah, selalu mencari kesempatan dekat dengan penyiar sukaannya, si Olga, selalu tampil menyemarakkan suasana dengan keluguannya. Somad benar-benar total dalam menunjukkan perhatiannya pada Olga. Sampai saat ia harus kecewa setelah diberi tahu kalau Olga lesbi!

Iya, gosip heboh berhembus gara-gara Wina yang selalu setia menemani Olga siaran sampai larut malam, disangka sebagai kekasih hatinya. Bagaimana cara Olga membersihkan nama baiknya gara-gara gosip murahan yang kadung tersebar itu?

Kisah ngocol Hilman kali ini ditutup dengan lomba sepatu roda yang bikin Somad rela mecah celengan ayam, Jo rela izin tidak siaran demi ikut les sepatu roda. Tapi apa yang terjadi akhirnya? Mereka semua kecewa.

Oya, selain kisah utama Olga dan gosip heboh yang nenimpanya, Hilman menyisipkan kisah Lusi yang kehilangan kepercayaan pada diri sendiri akibat perceraian orangtuanya. Saat Radio Ga Ga membuka lowongan penyiar baru, Lusi terpilih oleh Mbak Vera, meski para penyiar lain tidak setuju. Terlebih Ucup yang terlanjur janji pada salah satu pendaftar yang berpenampilan seksi. Hanya Olga yang akhirnya memahami pilihan Mbak Vera meski akibatnya terjadi protes besar-besaran pecinta Radio Ga Ga paska siaran perdana Lusi.

Seru deh, apalagi sih yang mau dikomentari kalau jago ngocol Indonesia ini bikin cerita? Hilman selalu punya cara bikin pembacanya mesam-mesem. Sayangnya, buku ini terlalu tipis dan cepat habis. Ah, sudahlah ....

Get notifications from this blog

2 komentar

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.