√ Kisahku dengan Seorang Wanita Cantik 3 - Coretan Basayev

Kisahku dengan Seorang Wanita Cantik 3


Baru bisa melanjutkan kisah ini. Sebagaimana sudah kutulis di postingan sebelumnya, bagian satu di sini, bagian dua di sini.

Sampailah pada cerita si nomor WhatsApp berfoto profil wanita cantik yang mengaku sudah transfer untuk daftar agen pulsa dan mengirim struk transfer palsu itu kusarankan komplain ke pemilik BRILink.

Dia pun mengirim sebuah bukti baru yang membuatku terharu. Ini penampakannya, sebuah print out mutasi dari BRILink.


Sambil dia ketik, "itu yang ada lingkaran itu mutasi ya mad.. kita kenak biaya 7000 jadi transfer ya 807.000, jadi minta tolong di bantu mas"

Kebetulan aku belum sempat membalas, dia yang tidak sabaran mengirim chat berkali-kali: "ini udah bulak balik mas, gimana mas, udah di proses belum saldo yang buat transaksi ini mad"

Lucunya lagi, aku belum mengiriminya format transaksi pulsa, eh dia sudah komplain dengan bilang, "ini saya buat cek saldo aja gak bisa mas"

Baiklah, kita teliti struk yang dikirimkannya. Kalau sudah tidak asing dengan dunia transfer dan mutasi bank, pasti bisa mengoreksi sendiri. Dia bilang transfer 800 ribu dan kena biaya antar bank 7 ribu. Yang lucu dan tidak usah ditertawakan, dia menjadikan satu jumlah transfer dan biaya yang dikenakan. Seharusnya di mutasi itu tetap terpisah, tidak gabung jadi 807 ribu begitu. Belum lagi tanggalnya seharusnya 5 September, bukan 4 September. Ah, sudahlah ....

Biar agak santai, kubalas dulu chat-nya, ya. Kuketik, "Sebentar, saya cek mutasi loading melulu. Sinyal internet lagi gak stabil."

Dia balas, "iya begini lo mas biar sama enk ya saya capek.kesana kesini mas, jadi minta tolong mas.biar saya gak malu sama atasan admin saya mas.."

Dan kasihannya dia mengiba, "itu uang kas mas." Ditambah ngemis-ngemis, "ya minta tolong isi berapa dulu mas biar saya malu..."

Belum lagi kubalas, sudah tidak sabar dia, "mas...aku ini buat maen" ta mas.. cek saldo aja lo gak bisa mas"

Dan, dia menelepon saudara-saudara! Tapi aku malas mengangkatnya. Dia protes, "kenapa gak mau angakat tlpn saya mas.. mas.. jangan maen kabur"aja mas.. kenapa gak mau angkat tlpn ya spv ku mas, gimana mas.., yang seportif enjih mad, jenengan sanjang info di brilink, udah di brilink ada bukti mutasi jenengan ko boten ngerespon."

Kasihan, kubalas segera, "Di mutasi belum masuk."

"Kalau di mutasi bca belum masuk tapi di bri ko udah ada.. mas jadi skarang saya minta hak saya mas, mas..ini gimana.."

"Kalau transferan sdh masuk, pasti saya kirim saldonya. Tenang saja," tulisku menenangkannya.

Tapi dia tetap ngeyel, "iya gimana lo mas.. saya castamer mas.. jadi saya bisa komplain ke mas la.."

"Kalau BCA blm masuk, berarti komplain ke CS BRI, biar dicek transaksinya," balasku.

"Ya tuhan mas jangan gitu...nanti saya usaha ke bank tpi bank udah bilang udah masuk tapi dalam proses..nanti mas juga gak mau isi.. jadi tolong mas.. kalau mas mau isi separo saya sekarang ke. bank biar saya di izinin sama superveser saya mas."

Akhirnya, aku bersikap tanggung jawab dengan membalas untuk menemuinya di tempat kerjanya, "Atau gini aja, jam istirahate jenengan jam brp. Ntar saya ke puskesmas."

"mas kesini terserah kalau mas ada apa" saya gak nanggung jawab lo.." Bahasanya kayak mengancam begini. "Iya mas kalau gak percaya mas kesini aja.. soalnya ini udah mau lapor polisi.."

Lapor polisi? Takuuttt ...! Pura-pura panik ah, "Ya udah nanti jam 12 saya ke situ. Sabar jangan ke polisi dulu."

"kalau saya udah kuat mas ada bukti transferan sama mutasi saya..sebentar ya mas.."

Kayaknya dia belum jadi lapor polisi, malah lapor ke BRI. "ini suami saya udah di bank. ngprin buku tabungan ya mas, sekalian tangak ke bank ya.."

"Oke, biar suaminya nanya dulu ke bank nya," balasku.

"udah di bank tingal nomer giliranya aja.."

Hm ... ternyata masih gigih juga dia. Kayaknya musti bersambung lagi, nunggu si suami dipanggil teller BRI. Kita beri dia waktu untuk mengirimkan bukti baru apa lagi.

Bersambung, Saudaraku!

Get notifications from this blog

5 komentar

  1. Lanjutkan om. Penasaran ini modus penipuan atau gak 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Astaga, ngotot banget ya si mbak2 itu. Nggak diblokir aja mas nomor WA nya?

      Hapus
    2. Biarin dulu, mumpung cerita masih bersambung. :-)

      Hapus
  2. Kok bisa-bisanya sih Pak bersambung?

    BalasHapus

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.