√ Bendera Penjajah - Coretan Basayev

Bendera Penjajah


Memasuki Agustus, warga Sidowayah, Sukoharjo, mulai memasang bendera Merah-Putih dan aneka macam umbul-umbul warna-warni, sehingga terlihat meriah sepanjang jalan kampung.

Mbokde Cempluk tidak mau ketinggalan. Dia segera mencari bendera di lemari pakaian. Ditemukannya dua bendera dan Mbokde Cempluk lekas memasangnya di dua tiang.

Tiang pertama yang dipasang di depan rumah pinggir jalan, lalu di sebelahnya mulai digali dengan linggis untuk membuat lubang lagi. Setelah merasa cukup dalam, tiang kedua ditanamnya juga.

Saat itulah, Jon Koplo, anak semata wayangnya, pulang dari dolan. Ketika dilihatnya bendera kedua yang dipasang emaknya, Koplo menahan geli langsung berseru, "Mak, bendera yang itu jangan dipasang!"

Koplo mendekat dan mencabut tiang kedua yang hampir selesai ditanam. "Ini bendera penjajah, Mak!" kata Koplo.

"Tapi bagus begitu, kenapa tidak boleh dipasang?"

"Ini bendera Belanda, Mak, bendera properti waktu aku ikut pentas drama malam tirakat tahun lalu! Ndak boleh ini dipasang!" terang Koplo sambil tertawa atas tidak pahaman si emak.

"Terserah kamu, wong dipasang warna-warni malah bagus kok. Emak kan cuma ikut-ikutan warga pada pasang bendera warna-warni," kata Mbokde Cempluk belum ngeh juga.

"Kalau umbul-umbul warna-warni tidak apa-apa, Mak. Tapi bendera Belanda ini tidak boleh dipasang," kata Koplo sambil melepas bendera Merah-Putih-Biru dari tiangnya.

"Karepmu, Le...!" kata Mbokde Cempluk dengan nada mangkel dan masuk ke rumah, meninggalkan anaknya yang senyum-senyum geli.



Wakhid Syamsudin
Sidowayah RT 001/006 Ngreco, Weru, Sukoharjo

Dimuat di harian Solopos Edisi Senin Pon, 6 Agustus 2018.


Get notifications from this blog

8 komentar

  1. Wah dimuat lagi. Beneran nggak sih ini? Atau Fiksi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneran mbakkuu... Itu kisah emak gua! Hahaha.

      Hapus
    2. hahaha, cerita nya keren, dimuat lagi di solo pos, nambah keren Mas... (Y)

      Hapus
  2. 😭 lama nggk berkunjung ke blog ini... serasa kayak rumah hantu. Asing wkwkwk

    BalasHapus
  3. Aihh keren dimuat di koran gan

    BalasHapus

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.