Non Fiksi dan Nonfiksi, Mana yang Benar?
Saya memang bukan ahlinya dalam menulis nonfiksi tapi bukan berarti saya tidak boleh membahas tulisan nonfiksi kan, ya? Tapi saya tahu diri kok untuk tidak membahas tulisan berat sebagaimana yang kita pahami tentang artikel atau tulisan nonfiksi. Saya hanya akan membahas hal terkecil dari itu yakni tentang penulisan kata baku nonfiksi yang sesuai dengan ejaan dalam bahasa Indonesia.
Sebelum saya ikut ODOP, saya pernah menulis nonfiksi dengan digabung. Belakangan setelah saya ikut komunitas ini, saya melihat banyak sekali teman-teman penulis yang menggunakan ejaan nonfiksi dipisah jadi non fiksi. Maka saya pikir ejaan yang saya gunakan selama ini keliru, akhirnya saya ikut-ikutan menggunakan ejaan nonfiksi yang dipisah.
Alkisah, dalam beberapa kesempatan, saya melihat tulisan di internet maupun buku bacaan yang menuliskan nonfiksi dengan disambung. Saya mulai bertanya-tanya sebenarnya penulisan nonfiksi itu yang benar disambung ataukah dipisah?
Rasa penasaran saya kemudian mencari jawaban dari mesin penelusuran Google dengan mengetik kata kunci "non fiksi baku". Akhirnya saya menemukan sebuah blog yang menuliskan list kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Di sana penulisan nonfiksi yang benar adalah digabung.
Lantas saya mengambil buku tentang PUEBI yang ada di koleksi rak buku saya, saya buka-buka dan menemukan pembahasan tersebut tentang kata turunan unsur gabungan kata, di mana jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Contohnya adalah poligami, dwiwarna, biokimia, nonkolaborasi, paripurna, prasangka, swadaya, dan dasawarsa. Semua contoh kombinasi itu digabung atau ditulis serangkai. Ada pun pengecualiannya adalah apabila bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, maka penulisannya dipisahkan oleh tanda hubung. Contohnya pro-Barat, non-Indonesia.
Jadi ternyata dari penjelasan tersebut saya menyimpulkan bahwa penulisan nonfiksi adalah digabung atau ditulis serangkai. Mungkin ada teman-teman yang ingin menyampaikan bahasan yang berbeda? Silahkan tulis di kolom komentar untuk didiskusikan. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Get notifications from this blog
Alhamdulillah dapat ilmu lagi. Terima kasih mas Wakhid :)
BalasHapusDih kedatangan tamu juragane nonfiksi. Hihi jadi malu kucing saya.
HapusSederhana sih, tpi ngasih pengetahuan baru. Trimakasih mas wakhid
BalasHapusSemoga bermanfaat.
Hapusbagus nih infonya...
BalasHapusthank u
:))
Hapusbagus, baru engeh ternyata nonfiksi
BalasHapusSemoga benar ya.
HapusBaru tahu, ilmu baru nih
BalasHapusx-)
HapusOk fix, noted, .... nonfiksi yaa
BalasHapusBoleh dikoreksi kalau keliru ya..
Hapusthanks dapet ilmu lagi mas. mantaaab
BalasHapusSemangaaatt!
HapusEh bener ya ternyata digabung, berarti selama ini salah kaprah.
BalasHapusBarusan cek di kbbi juga digabung:
non·fik·si n Sas yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya)
Tuh ... bener kan?
HapusTerima kasih ilmunya
BalasHapusSama2. Smg bermanfaat.
HapusNoted
BalasHapus:)
HapusTerima kasih bermanfaat banget. Selama ini salah kaprah...
BalasHapusTerima kasih bermanfaat banget. Selama ini salah kaprah...
BalasHapusSip sip ...
Hapus;((
BalasHapusDih malah ketawa!
Hapus