√ Inilah 7 Langkah Taktis Agar Cerpen Lolos Redaktur Media Cetak - Coretan Basayev

Inilah 7 Langkah Taktis Agar Cerpen Lolos Redaktur Media Cetak


Bagi seorang penulis, baik pemula atau yang sudah kawakan, pasti selalu ingin buah karyanya dibaca banyak orang. Salah satu cara agar banyak pembaca tentu saja dengan memublikasikannya di media cetak, baik itu koran atau pun majalah.

Untuk menembus koran atau majalah memang tidak mudah, tapi juga bukan hal mustahil karena memang media cetak tersebut juga membutuhkan karya terbaik para penulis untuk dimuat di sana. Kita perlu memperhatikan beberapa langkah taktis untuk bisa mendapatkan peluang besar dimuat di media massa.


Dalam sebuah buku berjudul Menulis Kreatif Itu Gampang!, karya Sri Wintala Achmad, terbitan Araska Publisher, Yogyakarta, penulis merumuskan paling tidak 7 pedoman langkah taktis yang bisa kita jadikan acuan dalam mengirimkan naskah ke media massa.

1. Ditulis dengan Rapi

Menurut Sri Wintala Achmad, redaktur sastra media massa tentu memiliki tingkat kesibukan tinggi, apalagi jika karya yang masuk ke mejanya banyak sekali. Labgkah taktis paling awal yang harus kita persiapkan, adalah dengan mengirimkan naskah yang sudah rapi penulisannya. Sudah kita edit semaksimal mungkin masalah penulisan aksara dan tanda baca. Nah, karya bagus dengan kerapian editannya akan berpeluang besar untuk dimuat.

2. Judul Harus Menarik

Saya setuju dengan poin ini. Judul adalah pandangan pertama redaktur atas naskah kita. Gunakan judul semenarik mungkin yang tentu juga harus sesuai isi. Soal penulisan tetap dengan font lebih besar dari pada font isi. Gunakan font kapital dan ditebalkan (bold).

3. Isi Cerita dan Ending harus Menarik

Ini menjadi penting karena memang kualitas tulisan dilihat di sini. Oh, iya, gunakan tema sesuai momentum agar mendapat prioritas untuk dimuat. Misalnya tema wanita saat mendekati peringatan Hari Kartini, tema perjuangan saat menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, dan sebagainya.

4. Tidak Mengandung Unsur SARA dan Pornografi


Jauhi pemuatan unsur SARA apalagi berbau pornografi. Sekalipun naskah kita bagus, tapi karena melanggar pantangan ini, maka redaktur akan membuangnya ke tempat sampah, karena media massa adalah milik umum yang harus sangat berhati-hati dalam pemuatan naskah.

5. Menyesuaikan Ketetapan Redaktur


Setiap redaktur memiliki ketetapan masing-masing dalam membatasi jumlah halaman yang diperlukan, termasuk misalnya harus spasi ganda, pengaturan kertas A4 dan sebagainya. Hal teknis dari redaktur harus ditaati agar peluang dimuat lebih besar.

6. Mengirin Intensif hingga Redaktur Mengenal Anda

Jadi jangan pernah putus asa. Naskah pertama, kedua, ketiga ditolak, tetaplah terus mengirimkan naskah selanjutnya. Kirimlah misalnya seminggu sekali, maka ketika redaktur mengenal dan mengetahui kualitas kita, maka redaktur pasti memuatnya.

7. Jangan Mengirim Cerpen Baru Sesudah Cerpen Lama Dimuat
Sri Wintala Achmad mengingatkan agar setelah naskah kita dimuat, kita dianjurkan bersabar dan menahan diri. Jangan dulu mengirim naskah baru. Pertimbangan ini karena dalam rentang waktu tertentu, redaktur tidak akan memuat nama penulis sama, tetapi akan memilih menyajikan tulisan karya penulis lainnya yang sudah mengantri.

Itu 7 langkah taktis dari buku Menulis Kreatif Itu Gampang!. Sudah siapkah mencoba mengirimkan naskah ke media massa? Memang tidak mudah tapi bisa kita usahakan.  Betapa kita akan merasakan kepuasan tersendiri saat naskah berhasil menembus media cetak. Apalagi saat honor menulis kita terima.

Yuk, menulis dan terus mengasah kemampuan kita. Semoga kita bisa istiqamah menyampaikan kebaikan dalam karya-karya kita.

Get notifications from this blog

6 komentar

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.