√ Kisah Nggak Penting - Coretan Basayev

Kisah Nggak Penting

Usai salat Jumat di masjid Ngadirejo, waktunya menyebar brosur undangan kepada warga. Kali ini jatah promosi di rumah Pak Tomi, bapak RT 2 RW 7, yang juga berprofesi sebagai tulang pijit. Bagi yang merasa capek, bisa pijat di tempat beliau (ikut mromosiin, balas budi karena diijinin promosi di rumah beliau, hehe...). Pesan moral: Jangan lupa membalas budi, apalagi kalau Budi pernah melukai hati kamu!

Memasuki pekarangan rumah seorang warga, tampak si bapak pemilik rumah sedang mengangkat jemuran jerami.

"Ada apa, Yud?" si bapak tahu-tahu berseru padaku. Yud? Wah, rupanya orang tua ini salah lihat. Aku dikiranya Yudi, Yuda, Yudan, atau Yudas (dari panggilan 'Yud', siapa lagi kira-kira? Boleh ditebak, yang benar dapat hadiah!).

Baru ketika aku mendekat, si bapak senyum malu, ternyata salah mengenali manusia.

"Mau ngasih undangan, Pak," kataku lekas.

Lepas dari rumah si bapak, aku pindah ke rumah berikutnya. Sebuah rumah dengan pintu sedikit terbuka.

Aku dekati tuh pintu. Hendak kuucap salam, tapi tertahan saat membaca ada tulisan di kertas yang tertempel pada daun pintu: "Maaf sedang keluar. Hubungi 0852xxx."

Halah! Sok penting sangat ya, si empu rumah. Sampai-sampai pintu dipasang tulisan sedemikian rupa. Haha.

Kulanjutkan langkah meneruskan pembagian brosur undangan, sambil tersenyum dan geleng-geleng kepala. Ada-ada saja....

Get notifications from this blog

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.